Ngusaba Di Pura Dalem Desa Adat Banyuseri

19 Oktober 2022 12:47:01 WITA

Telah dilasanakan upacara Ngusaba yang ke V sekaligus sebagai upacara Ngusaba yang terakhir,pada hari Selasa tanggal 18 Oktober 2022. Ngusaba di Pura ini berbeda dengan Ngusaba di Pura-Pura sebelumnya. Yang biasanya dilaksanakan persembahyangan bersama di Pura Desa Adat Banyuseri,sebelum meaksanakan persembahyangan ke Pura Dalem. Tetapi untuk kali ini hanya menghaturkan beberpa sesajen pada masing-masing pelinggih. Pada pukul 22.00 Wita semua Palingga dan Pratima dan segala perlrngkapannya diusung dari Pura Desa Adat Banyuseri menuju Pura Dalem oleh semua teruna-teruni. Kemudian acara persembahyangan bisa dimulai. Setelah upacara persembahyangan,acara sesolahan atau tari-tarian seperti : Tari Jangkang,Tari Rejang Sakral,Tari Rejang Renteng,tari Pependetan,Bondres dan Tari Toprng Sidakarya.

Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan sakral dari Bali. Nama Tari Topeng Sidakarya berasal dari kata “tup” yang artinya tutup. Sidakarya berasal dari kata “Sida”yang artinya mencapai dan Karya yang artinya tujuan atau pekerjaan. Jadi sidakarya memiliki mana mencapai tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Topeng Sidakarya pun menjadi menjadi lambing bahwa pekerjaan atau karya yang digelar sudah selesai dengan baik. Jadi dengan digelarnya Topeng Sidakarya pada Upacara ini,berarti Karya atau Ngusaba di Desa Adat Banyuseri sudah selesai.

Setelah pergelaran topeng selesai,lanjut acara ditutup dengan menghaturkan Parama Shanti dan semua karama Desa Adat boleh ngelungsur Banten atau Sesajen masing-masing.

Komentar atas Ngusaba Di Pura Dalem Desa Adat Banyuseri

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

KALENDER BALI

Lokasi Banyuseri

tampilkan dalam peta lebih besar